Monday, February 13, 2012

Posyandu

Standard

Hari Ahad pagi itu saya ngemong tiga anak, Ayyub (3 Bulan), Mumtaza (3 Tahun), Shafa (6 Tahun). Karena Umminya ada acara di luar kota demikian pula pengasuh yang minta ijin ada kegiatan di tetangganya. Bahagia dapat menemani mereka sekaligus merasakan bagaimana 'bersibuk' dengan mereka tanpa assisten dan 'CEO' rumah tangga.

Menginjak pukul 08.00 terdengar bunyi-bunyian tiang listrik PLN yang dipukul beberapa kali, menandakan ada kegiatan RT di perumahan kami, karena kehebohan anak-anak, saya tidak terlalu menghiraukannya. Waktu-pun berlalu 30 menit, selang beberapa waktu berganti pagar rumah yang berbunyi. Ternyata seorang ibu memberitahukan ada kegiatan Posyandu.

Akhirnya mau nggak mau berangkatlah kami berempat, agenda rutin posyandu menimbang berat badan atau nimbang bahasa Jawanya ketiga anak saya dan mencatatnya. Namun pagi itu tidak seperti biasanya, menu bubur kacang hijau dan sup yang biasa dibagikan diganti dengan minuman botol kecil susu dan nasi kuning. Karena jumlah anak saya tiga, saya-pun diberi tiga paket, tiga susu botol dan tiga bungkus nasi kuning.

Begitu sampai rumah ditaruh saja makanan dan minuman tersebut, anak-anak seperti tidak antusias mungkin karena sudah kenyang setelah saja saya suapin. Berlalulah pagi itu hingga menjelang sore pukul 14.00, 'CEO' kami tercintapun sudah di rumah. Mumtaza dan Shafa sepertinya kelaparan karena jam makan siang tadi terlewati dengan bermain. Setelah sadar 'lapar' melihat bungkusan nasi kuning yang sedari pagi dicuekin, dilahapilah makanan tersebut tak terkecuali susu botol dan bahkan 'jatah' adek Ayyub-pun tidak ketinggalan dilahap kedua kakaknya.

Disaat Mumtaza minum susu botol terakhir milik adeknya, rupanya masih kurang. Secara sepontan Mumtaza berceloteh: "Kak, kak.. nimbang lagi yuuk!" Kami-pun terpingkal-pingkal oleh komentar lugunya. Hari Ahad yang luar biasa.

0 comments:

Post a Comment